Apr 10, 2012

Cassandra..


Dua malam ini kuhabiskan bersama Bamma. Ya, longweekend kali ini kami berdua—layaknya pasangan yang sedang berbulan madu, memilih menebus kerinduan kami di hotel bintang lima tepat di seberang Soriano Trattoria yang ramai itu. Sejak kulahirkan dan kubesarkan Casssandra sendiri—tanpa ayah, kesendirianku itu kubunuh dengan bergelut di komunitas kaum jetset. Dulu aku hanya bisa menangisi kenyataan bahwa suamiku adalah penggemar wanita-wanita muda. Dengan kesuksesannya dalam mengelola perusahaan IT miliknya, ia mampu membayar wanita-wanita itu untuk memuaskan hasratnya. Tinggal pilih, model, artis, atau siapa pun yang ia inginkan. Walau aku sebenarnya tak cinta pada suamiku itu, tapi nista yang ia sodorkan padaku wajib kubalas dengan nista juga!

Ketika aku bertemu sahabatku Adel bersama kekasihnya—tepatnya brondongnya, Randy. Dari Randy, aku diperkenalkan dengan Dyto. Sejak bertemu Dyto itulah, aku bisa melupakan tabiat suamiku.

Tapi itu dulu, sekian tahun yang lalu. Entah sudah berapa kali aku gonta-ganti pasangan. Saat ini, aku punya banyak stok brondong yang jadi model di perusahaan iklan tempatku bekerja. Seperti dua malam ini. Bamma—lelaki tampan dengan tubuh jangkung, tegap, mata coklat, dan senyumannya yang selalu menawan itu, tahu bagaimana mencintaiku. Tak peduli ia hanya butuh duitku atau apapun alasannya, tapi aku menikmati setiap ciuman, belaian, dan Bamma selalu tahu bagaimana memuaskan dahaga cintaku.

“Aku laper, honey!” ujarku sesaat setelah kami berpagutan, dan melakukan silatan-silatan lidah yang dahsyat di sisi jendela hotel.
Okay, sweety. Tampaknya pizza di trattoria itu patut kita coba,” Bamma menunjuk restoran Italia di seberang hotel tempat kami menginap.

Tak perlu waktu lama, kami telah tiba di depan Soriano Trattoria ini. Denting lonceng yang dipasang di pintu masuk restoran ini, menyambut kedatangan kami. Ramai pengunjung di sini. Namun mataku tak sempat beredar di sekeliling restoran ketika pemandangan itu kusaksikan. Bamma yang sedari tadi kugandeng tangannya, melepas gandengan tanganku demi meraih tangan seorang wanita—tampaknya aku mengenalinya. Putriku.

“Cassandra…”
“Sejak kecil aku selalu menangis karena mama. Mama yang tidak pernah ada untukku. Mama yang harusnya mengajarkan aku tentang cinta dan kasih sayang tetapi malah sibuk mengumbar diri dari pria muda ke pria muda lainnya. Tapi kali ini, ma, ini luka paling dalam yang pernah mama kasih ke aku,” mataku berkaca-kaca mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Cassandra. Ia berlalu meninggalkan trattoria ini.

Ada hubungan apa di antara Cassandra dan Bamma?
Batinku bergejolak. Kutarik tangan Bamma dan kuseret ia ke meja kosong di pojok trattoria ini. Tak kupedulikan pengunjung lain yang sedang ramai. Pramusaji yang mondar-mandir di dekatku pun kuabaikan.

“Maafkan aku, sweety.. Aku benar-benar gak tahu kalo Sandy ituu..”
“Cukup!” aku berteriak memotong perkataan Bamma. Bamma mencoba merayuku dengan mendekatkan bibirnya ke telingaku. Membisikkan rayuan yang selalu menggetarkanku. Rayuan yang selalu membiuskan aroma indah. Tapi kali ini aku tak bergeming. Gigiku gemeretak, panas di dada hendak kuluapkan kemarahanku di sini. Andai saja ini  bukan restoran, sudah kulabrak Bamma.

Kupanggil pramusaji, aku memesan red wine.

Berselang beberapa menit, pesananku datang. Buru-buru kutenggak red wine itu, sementara Bamma tak henti-hentinya membisikkan permohonan maaf kepadaku. Aku terlanjur geram. Aku berdiri di depan Bamma.

“Pergi kau! Jangan pernah lagi berani menampakkan diri di hadapanku!”

Aku Cinta Kamu, Raina!


Trovommi Amor del tutto disarmato
et aperta la via per gli occhi al core,
che di lagrime son fatti uscio et varco.

Sebait soneta yang  terpampang di dinding Soriano Trattoria menyambut siapa saja yang masuk ke restoran ini. Kuedarkan pandanganku, kutemui seorang lelaki dengan senyum yang segar. Mungkin ia adalah pemilik restoran ini. Seorang pramusaji yang sedang mengantarkan lasagna pada wanita yang duduk di sudut sana. Di sudut yang lain, mataku tertumpu pada seseorang yang sedang melekatkan telepon genggam di telinganya. Ia sedang berbicara di telepon. Segera kuhampiri wanita yang mengenakan blouse warna biru gelap itu.

“Rae, kamu udah lama nunggu aku?”

“Enggak kok. Kru pemotretan udah siap semua?” Ia mengakhiri teleponnya, lalu tersenyum padaku. Kuletakkan tas berisi kamera di sofa tepat di depan tempat Raina duduk. Lalu kuhempaskan badanku di samping tas selempang itu duduk.

“Yang lain masih di jalan. Bagaimana kalau kita makan saja dulu? Aku lapar nih..” ucapku sambil mengelus perut yang sedari tadi tak kuat berkompromi dengan aroma bumbu khas Italia yang berbau tajam. Raina yang sudah menghabiskan seporsi lasagna bersedia menemaniku dengan memesan kopi espresso saja. Aku memilih pasta primavera dan Chianti—anggur merah vintage asal Tuscany.

Tak lama, pramusaji datang membawa pesanan kami. Dengan lahap kuhabiskan pastaku. Kuamati Raina yang tampak tak bernafsu menghabiskan fettucine-nya. Ia hanya memain-mainkan isi piring di hadapannya itu dengan garpu. Mataku menangkap bekas luka di pergelangan tangannya.

“Tanganmu kenapa, Rae?” tanganku menarik tangan Raina yang hendak ia sembunyikan di balik meja.

“Eng.. Enggak kenapa-kenapa, kok, Nang..” Aku mencoba mempertemukan mataku dengan mata indah Raina. Namun ia menunduk. Ada sebutir cairan bening menetes dari sudut matanya.

Hening.

Kuhirup sebanyak-banyaknya oksigen yang mampu ditampung oleh paru-paruku. Aroma minyak zaitun, kayu manis, pala, cengkih, basil, dan mozzarella, berebut tempat untuk masuk ke rongga hidungku. Raina masih membisu. Aku tak berani bertanya lebih jauh tentang bekas luka di dekat urat nadinya itu. Aku memang sama-sama bekerja dengan Raina di sebuah majalah fashion. Namun introvert-nya membuatku hanya mengenal Raina sebatas profesionalisme kerja semata. Pekerjaan inilah yang mempertemukanku hampir setiap hari dengannya. Selanjutnya ia lebih banyak diam dan lebih senang menjadi pendengar lelucon-leluconku. Namun aku diam-diam mengaguminya. Setiap kuabadikan gambarnya dengan hasil jepretanku, di sana ada desir hebat yang bergetar. Entah apa! Yang pasti, gelora itu selalu ingin kuulangi, lagi, dan lagi, setiap ku lihat ia selalu tampil cantik, menarik, dengan tatapan mata yang hangat dan nyaris sempurna! Seperti chianti yang kuteguk ini. Selalu sempurna memberi kehangatan untuk tubuhku.

Selama ini, aku hanya menikmati wajah ayu Raina dari balik lensa kameraku. Senyumnya yang misterius, sorot mata ibarat anak panah yang sulit untuk kutebak akan melesat ke mana. Tapi kali ini aku tak peduli pada keramaian trattoria ini. Aku beranjak dari sofaku, pindah ke sisi kanan Raina. Kugenggam tangannya. Tanganku yang satu lagi, kuarahkan ke dagunya agar wajahnya terangkat dan mata kami pun beradu. Selanjutnya, kudaratkan kecupan singkat di keningmu. Raina pasti merasa basah bibirku sisa chianti yang kuminum tadi.

“Aku mencintaimu, Rae..” 

Apr 7, 2012

Panorama Sulawesi Selatan, Primadona yang Terpendam

Peta Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan terletak di sebuah pulau yang memiliki garis pantai yang panjang dengan pemandangan lepas pantai dan daratan tinggi yang sangat indah. Anugerah inilah yang menjadikan wisata bahari di Provinsi ini tak kalah romantis dengan daerah lain. Sulawesi Selatan juga memiliki unsur kebudayaan yang sangat menarik. Terlihat dari upacara adatnya, arsitektur rumah adat yang dibedakan berdasarkan tingkatan status sosial pemilik rumah, tarian dan lagu tradisional, kain tenun yang terbuat dari sutera dan kapas serta pemandangan alam tropis yang mempesona, menjadi surga bagi wisatawan mancanegara maupun domestik.






Data dari website resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia menyebutkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Januari 2012 sebanyak 652.692 wisman. Dari jumlah tersebut, hanya 1.064 wisman yang datang ke wilayah propinsi Sulawesi Selatan melalui pintu masuk Makassar pada periode yang sama.


Padahal, kepariwisataan di provinsi yang memiliki wilayah yang luasnya kurang lebih 46.666 km, yang terdiri dari 21 kabupaten dan 3 kota, 304 kecamatan dan 2.966 kelurahan/desa ini sangat potensial untuk dikunjungi wisatawan. Wisata pantai, wisata bahari, gunung, goa, dan masih banyak lagi. Berikut beberapa objek wisata eksotik di Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan.


No.
Kabupaten/Kota
Objek Wisata
1
Tana Toraja
1.    Tongkonan Pallawa
2.    Londa
3.    Ke’te Kesu
4.    Batu Tumonga
5.    Lemo
6.    Arung Jeram Sungai Sa’dan
7.    Upacara Adat Rambu Solo
2
Selayar
1.  Wisata Laut Taman Nasional
     Taka Bonerate
2.  Desa Wisata Jammeng
3.  Pantai Baloyya
4.  Benda Purbakala Gong Nekara
3
Bulukumba
1.  Kawasan Masyarakat adat
     Kajang ‘Ammatoa'
2.  Pusat Kerajinan Perahu
     Tradisional ‘Phinisi'
3.  Pantai Tanjung  Bira
4
Pangkep
1.  Kawasan Wisata Mattampa
2. Wisata bawah laut Taman Wisata Laut
    Kapoposang
5
Maros
1. Kawasan Wisata Air Terjun
    Bantimurung
2. Taman Prasejarah Leang-Leang
6
Makassar
1.  Pantai Losari
2.  Pulau Samalona
3.  Fort Rootterdam
4.  Benteng Somba Opu
5.  Makam Raja Tallo
6.  Museum Makassar
7.  Pelabuhan Paotere
8.  Makam Diponegoro
9.  Pulau Barang Lompo
10. Pulau Kayangan
11. Barombong
7
Pare-pare
1.  Hutan Kota Jompie
2.  Pantai Lumpue
3.  Pantai Cempae Sumur Jodoh
8.
Palopo
   Museum Batara Guru
9
Luwu Timur
   Wisata Bahari di Pulau Bulupoloe
10
Luwu Utara
1.  Air Terjun Sarambu Alla
2.  Penangkaran Buaya Radda
11
Enrekang
   Gunung Buttu Kabobong (Bambapuang)
12
Pinrang
1.  Permandian Air Panas Sulili
2.  Permandian Air Panas Lemo Susu
3.  Air Terjun Kali Jodoh
13
Gowa
1. Wisata Alam Hutan Malino
2. Wisata budaya makam
    Sultan Hasanuddin
3. Museum Balla Lompoa
   (Istana raja Gowa)
4. Wisata spritual makam Syekh Yusuf
5. Mesjid Tua Katangka
6. Mesjid Agung Syech Yusuf
7. Dam Bili-Bili
8. Air Terjun Takapala
9. Perkebunan Teh
10.Perkebunan Markisa
14
Sidrap
   Sanggar Kerajinan Tenun Sutra
15
Wajo
1. Danau Tempe
2. Agro Wisata Sutra
3. Perkampungan Nelayan Terapung
16
Soppeng
1. Panorama Alam Kelelawar
   di Kota Watan Soppeng
2. Pemandian Alam Air Panas Lejja
3. Permandian Alam Ompo
4. Gua Coddong Cita
17
Bone
1.  Museum Lapawawoi
2.  Bola Soba
3.  Gua Mampu
4.  Tanjung Pallette
5.  Makam Raja Abad ke XVII
18
Barru
1.  Pulau Dutungeng 
2.  Air Terjun Waesay
19
Takalar
1.  Pantai Puntondo
2.  Terumbu Karang Pulau Tanakeke
3.  Benteng Sanrobone
4.  Pulau Sanrobengi
5.  Upacara Maudu Lompoa Cikoang

















































































Karena potensi alam yang sangat potensial untuk ditawarkan di kancah pariwisata dunia inilah, pemerintah Sulawesi Selatan dan seluruh pemangku kepentingan industri pariwisata bersama masyarakat, wajib mengoptimalkan promosi dan pemasaran kepariwisataan Sulawesi Selatan secara terpadu, kreatif dan efektif. Beberapa gagasan yang bisa diterapkan dalam mengoptimalkan pengembangan pariwisata Sulawesi Selatan agar menjadi sektor unggulan penggerak ekonomi rakyat yang layak dijual di pasar global, antara lain:



1.    Pemeliharaan objek wisata dan kemudahan aksesibilitas
Selain mengembangkan sarana dan prasarana pendukung pariwisata, perlu diperhatikan juga peningkatan kualitas objek wisata seperti kebersihan, pemeliharaan objek wisata, keamanan, kenyamanan, dan ketertiban yang otomatis memberikan kepuasan para wisatawan yang berkunjung, serta industri kerajinan untuk cendera mata yang inofatif, unik, dan kreatif agar berdaya jual tinggi. Termasuk pula pemeliharaan nilai-nilai kebudayaan sebagai aset wisata.

Sulawesi Selatan adalah propinsi yang bertebaran objek wisata. Namun aksesibilitas yang menunjang pergerakan wisatawan ke destinasi pariwisata dan di dalam lingkup destinasi pariwisata yang kurang memadai, menyebabkan banyak objek wisata akhirnya ditinggalkan oleh pengunjung. Oleh karena itu, pembangunan dan pemeliharaan aksesibilitas dan infrastruktur yang mendukung tentunya berdampak pada perwujudan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan.

2.    Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia Pengelola Pariwisata
Dengan potensi pariwisata berupa panorama alam yang indah, keunikan budaya dan karakteristik masyarakat Sulawesi Selatan, ini menjadi kekuatan sekaligus peluang untuk mengembangkan sektor ini sebagai sektor unggulan. Peranan SDM pengelola pariwisata sangatlah penting di dalam menentukan tingkat kenyamanan dan kepuasan pengunjung (wisatawan). Bukan hanya SDM yang bekerja di lembaga pemerintahan terkait pariwisata, tapi juga pelaku usaha dan juga masyarakat yang bermukim di daerah tersebut baik yang terlibat langsung maupun tidak, berperan sebagai penggerak roda kepariwisataan di Sulawesi Selatan.

Agar tercipta SDM pariwisata yang berkualitas, profesional dan andal, dibutuhkan pendidikan dan pelatihan (misalnya SMK Pariwisata, Akademi Pariwisata, dan lain-lain), diharapkan mampu mencetak SDM pariwisata yang berkualitas nasional, bahkan internasional.

Begitu pula dengan masyarakat sekitar kawasan objek wisata. Dengan keramahtamahannya, mereka memiliki daya tarik untuk mendatangkan wisatawan yang senang dengan karakteristik masyarakat dengan kebudayaan yang menarik untuk dikunjungi. Menciptakan reputasi baik di kancah nasional maupun internasional juga perlu diperhatikan dan merupakan tugas setiap lapisan masyarakat agar terbangun paradigma positif tentang Sulawesi Selatan di mata wisatawan.

3.    Mengoptimalkan website pariwisata Sulawesi Selatan
Di era global seperti sekarang ini, internet mampu memudahkan siapa saja dalam menerima dan memberikan informasi dengan begitu cepat, dengan keakuratan tinggi, dan biaya yang cukup murah. Kemudahan ini wajib dioptimalkan oleh pemerintah Sulawesi Selatan di dalam mengelola website kepariwisataan yang telah ada. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi ini diyakini mampu memudahkan promosi pariwisata di Sulawesi Selatan. Pemerintah Sulawesi Selatan, bekerja sama dengan pihak profesional di bidang IT dan pelaku bisnis pariwisata bisa mengoptimalkan website pemerintah Sulawesi Selatan dan website dinas-dinas terkait yang sudah ada. Search Engine Optimization adalah salah satu cara jitu promosi pengembangan pariwisata melalui situs. Tak hanya itu, agar situs tersebut ramai pengunjung, sebaiknya juga memuat:
a.  informasi detil mengenai objek wisata, klasifikasi jenis wisata (wisata alam, wisata gunung, wisata kuliner, wisata bahari, wisata budaya, dan lain-lain), penjelasan mengenai alternatif perjalanan yang bisa ditempuh, fasilitas penunjang di kawasan wisata, jadwal kegiatan yang berkaitan dengan pariwisata, dan informasi pendukung lainnya (hotel, restoran, bank, travel, info belanja dan galeri foto);
b. fasilitas dwibahasa (bahasa Indonesia dan Inggris) agar calon wisatawan mancanegara yang berkunjung ke situs itu bisa menyerap informasi yang disampaikan;
c.    fasilitas yang memungkinkan pengunjung situs berinteraksi dengan admin situs.


4.    Memanfaatkan situs jejaring sosial
Pengguna situs jejaring sosial meningkat pesat seiring meningkatnya pengguna Internet. Informasi pun begitu cepat bergulir melalui situs jejaring sosial. Sebut saja Facebook, Twitter, Google+, My Space, Koprol, dan masih banyak lagi situs jejaring sosial dapat menjadi wadah promosi pariwisata yang mudah, murah, prospektif dan efektif jika dikelola dengan baik. Dengan bantuan tenaga terampil yang mampu mengoptimalkan situs jejaring sosial, pariwisata Sulawesi Selatan mampu meraih tempat di hati para pengguna situs jejaring sosial dan diharapkan mampu memberi peningkatan yang signifikan pada jumlah kunjungan ke objek-objek wisata di Sulawesi Selatan.

5.    Menggandeng Komunitas Blogger sebagai “duta pariwisata”
Lomba konten blog bertema: Strategi Pengembangan dan Promosi Wisata Sulawesi Selatan ini salah satunya. Menggerakkan blogger untuk menuliskan hal-hal yang menarik tentang wisata Sulawesi Selatan di blognya masing-masing dari perspektif blogger, merupakan sebuah langkah nyata dalam mengembangkan promo wisata secara online. Komunitas Blogger Makassar sebagai komunitas kedaerahan yang berbasis di Sulawesi Selatan juga telah mempromosikan wisata Sulawesi Selatan di website angingmammiri.org dan juga di masing-masing blog personal para anggotanya, namun akan lebih menarik jika kerjasama dengan komunitas ini berlangsung intensif sebagai salah satu aspek yang mendorong pengembangan dan pertumbuhan pariwisata Sulawesi Selatan.

6.    Menjalin kemitraan dengan website  penyedia layanan informasi tempat wisata
Saat ini, situs penyedia informasi tentang tempat wisata, hotel, restoran, atau travel bertebaran di jagat maya. Hal ini adalah sebuah jawaban dari kecenderungan wisatawan yang akan mencari informasi tentang hal-hal tersebut sebelum memutuskan untuk berkunjung ke suatu destinasi wisata. Menjalin kemitraan dengan website-website ini mampu mendongkrak jumlah kunjungan di objek-objek wisata di Sulawesi Selatan. Menerapkan promo paket wisata dengan biaya kompetitif di musim-musim liburan dengan jalinan kerja sama antar para pelaku usaha di sektor pariwisata ini juga menjadi salah satu trik mendatangkan wisatawan.

7.    Mengembangkan materi-materi kunjungan wisata
Video, slide, dan brosur berisi gambaran eksotisme alam dan keindahan objek-objek wisata yang wajib dikunjungi di daerah Sulawesi Selatan, yang disebarkan di bandara, hotel, restoran, atau titik-titik lain yang banyak dikunjungi oleh calon wisatawan dapat pula digunakan sebagai media promosi dengan harapan pariwisata Sulawesi Selatan menjadi promadona bagi pelancong lokal maupun mancanegara.

Sebagai masyarakat Sulawesi Selatan saya berharap, geliat sektor pariwisata di daerah ini semakin bergairah, dengan memperhatikan kebersihan, kenyamanan, dan keamanan objek wisata, dan memanfaatkan promosi online, sehingga pemasukan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat juga lebih baik berkat sektor ini.





Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...