Apr 1, 2012

Fadel dan Toilet Training



Ketika Fadel sudah menginjak usia 2 tahun, saya merasa inilah saat yang tepat untuk memperkenalkan tentang toilet training kepadanya. Apalagi popok sekali pakai yang sehari-hari ia gunakan selama ini, sudah sering membuat Fadel tidak nyaman. Ia bahkan sangat mahir melepas sendiri popoknya karena ketidaknyamanan itu, atau berlari menghindar saat akan saya pasangkan benda yang sering ia sebut “pes” itu.



Awalnya, sebagai ibu, saya ragu. Mampukah saya melatih Fadel hingga berhasil untuk mandiri buang air kecil dan besar di toilet? Berhasilkah saya membebaskan Fadel dari pee dan pup di celana? Dengan segala keragu-raguan itu, saya membulatkan niat, cari tahu tentang toilet training dari internet, Bismillah, dan saat itu juga saya menerapkannya pada Fadel.

Berikut rangkumannya pengalaman saya.

1.   Yakin
Seperti yang saya tuliskan di atas, niat adalah langkah awal untuk memulai toilet training. Saya harus yakin bahwa latihan ini akan berhasil. Jika tidak yakin dari awal, maka sulit pula untuk meyakinkan Fadel bahwa ia bisa mandiri pee dan pup di toilet.

2.   Pakai training pants
Training pants? Celana olahraga? Bukan.. Bukan.. Training pants adalah celana khusus untuk anak yang sedang berlatih toilet training. Training pants didesain sedemikian rupa agar ketika anak buang air, ada sensasi rasa basah di celananya, namun tidak bocor dan tidak menyebar ke mana-mana. Sehingga, ketika pee atau pup, Fadel merasa tidak nyaman karena basah, dan sejak saat itu, ia mulai bilang kalau celananya basah. Sejak itu pula, saya selalu mengingatkan pada Fadel: “Kalo mau pipis, bilang yaa..”

3.   Sabar, tegas dan konsisten
Sering-sering memberi tahu Fadel dengan kalimat “Kalo mau pipis, bilang yaa..” tampaknya mulai membuahkan hasil. Fadel selalu bilang “pee”, sedetik sebelum ia buang air kecil di training pants-nya. Waduh, kalo tiap hari begini, kapan toilet training-nya berhasil? Saya memang harus sabar, tapi tetap tegas dan konsisten dalam latihan ini.

4.   Ajak ke kamar mandi
Instruksinya harus saya ubah.
“Kalo mau pipis, ke WC yaa..”
Yap. Setelah sering diingatkan dengan kata-kata ini, Fadel akan selalu ke WC setiap mau pee dan pup. Apakah Fadel sudah berhasil menggunakan toilet? Belum! Fadel memang melakukannya di WC, tapi masih di celananya. Tapi saya harus bersyukur, sampai sejauh ini, sudah ada perkembangan dari latihan ini.

5.   Pujian
Walau Fadel belum berhasil sepenuhnya, saya selalu memberikan penghargaan berupa pujian atas setiap langkah kemajuan yang ia perlihatkan. Pujian berisi kata-kata semangat untuknya adalah hadiah karena ia mencapai suatu keberhasilan dalam hidupnya. (agak lebay sih.. hehehe..)

6.   Memberi contoh
Karena rasa ingin tahunya yang besar, Fadel punya kebiasaan selalu mau ikut setiap saya atau suami hendak ke WC. Awalnya kami segan. Tapi saya teringat, anak adalah peniru ulung! Dengan melihat contoh dari kedua orangtuanya, Fadel pasti akan segera berhasil melalui toilet trainingnya.

7.   Jangan memaksa
Ketika terjadi “kekhilafan” yang dilakukan Fadel, saya berusaha untuk tidak memarahinya atau menyalahkannya. Saya memilih untuk bilang, “lain kali pipisnya harus di toilet ya. Toilet kan tempatnya pipis!”

8.   Lihat hasilnya!
Setelah hampir dua bulan latihan intensif, Fadel sudah mahir melepas sendiri celananya saat hendak BAK atau BAB, mengatakan “pee” atau “pup”, dan bergegas ke toilet untuk melepaskan hajatnya. Tapi di setiap tidur siang dan tidur malam, Fadel masih rutin saya pasangkan popok sekali pakai. Menakjubkan bagi saya, saat menemukan, popoknya kering saat dia terbangun dan mengatakan: “pee”, lalu ia menuju toilet untuk pipis. Kadang setelah itu, ia melanjutkan tidurnya lagi. Alhamdulillah, Fadel akhirnya bisa bilang: “Selamat tinggal popok bayi!” 

2 comments:

  1. heehehheh..
    tegas dan sabar.. betul itu ka ndy..
    alhamdulillah ka ndy, zahra udah ngeti pee dan pup di toilet. sedikit berbagi, biasankan 1 ato 2 jam sekali dibawa ke toilet, tungguin anaknya sampe pipis, kadang malah anaknya bukan pipis tapi maen dulu :D. tapi lama2 begitu diajak ke toilet dia lgsg pipis :D. jadi mommynya harus sabar heheheh..
    semangat..semangat

    ReplyDelete
  2. Bener ungs, sejak ngerti ke toilet, jadi hobi main di sana :))
    Makasih udah berkunjung..
    *kecups utk zahra & zahbina*

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar ke blog ini. Pastikan mengisi kolom nama dan url blog agar saya bisa berkunjung balik ke blog teman-teman semua :)

Oiya, diharapkan tidak mencantumkan link hidup di dalam kolom komentar ya. Jika terdapat link hidup dalam komentarnya, mohon maaf akan saya hapus. Harap maklum.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...